4. KONSEP ILMU
SOSIAL DASAR DAN KESUSASTRAAN
4.1 PENDEKATAN KESUASTRAAN
-
Meurut saya sastra itu tulisan yang dibuat manusia
seperti karya tulis, tulisan, karangan dll. Seni sastra tidak hanya berhubungan dengan tulisan tetapi
dengan bahasa yang dijadikan wahana untuk mengekspresikan pengalaman atau
pemikiran tertentu. Oleh karena itu, seni sastra bisa dibagi menjadi dua,
yaitu:
a) Seni Sastra Tulis
Sesuai namanya, seni sastra tulis merupakan bentuk karya sastra yang dituangkan dalam bentuk tulisan, yaitu kombinasi huruf yang mempunyai makna atau arti. Banyak sekali jenis seni sastra tulisan yang berkembang di masyarakat, misalnya dalam bentuk prosa, puisi, cerita fiksi, dan essai.
b) Seni Sastra Lisan
Seni sastra lisan disampaikan dengan bahasa lisan , yaitu dengan dituturkan secara langsung kepada pendengar, dengan atau tanpa iringan musik tertentu.
a) Seni Sastra Tulis
Sesuai namanya, seni sastra tulis merupakan bentuk karya sastra yang dituangkan dalam bentuk tulisan, yaitu kombinasi huruf yang mempunyai makna atau arti. Banyak sekali jenis seni sastra tulisan yang berkembang di masyarakat, misalnya dalam bentuk prosa, puisi, cerita fiksi, dan essai.
b) Seni Sastra Lisan
Seni sastra lisan disampaikan dengan bahasa lisan , yaitu dengan dituturkan secara langsung kepada pendengar, dengan atau tanpa iringan musik tertentu.
-
Sastra
dapat berperan sebagai pengembangan bahasa yang meliputi wawasan bertambahnya
kebahasaan dan menambahkan perbendaharaan kosakata. Sastra juga dapat berperan
sebagai perbudayaan yaitu dengan sastra budaya tersebut memiliki suatu
komunikasi melalui bahasa nya masing-masing budaya tersebut.
-
Hubungan
sastra dan seni dalam ilmu budaya dasar yaitu Indonesia memiliki berbagai macam
budaya yang hidup didalamnya. Dari berbagai macam budaya tersebut maka hubungan
antara sastra dan seni dalam ilmu budaya dasar itu ada karena titambah dari
segi bahasa dan kesenian yang terdapat di indoanesia.
4.2 ILMU BUDAYA DASAR
YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PROSA
-
Prosa
merupakan tulisan yang dibedakan dengan puisi karna memiliki variasi ritme yang
lebih besar dan bahasanya sesuai dengan art leksikalnya
-
Jenis
– jenis prosa :
-
Prosa
naratif
-
Prosa
deskriptif
-
Prosa
eksposisi
-
Prosa
argumentative
-
5
komponen dalam prosa lama :
1. Fabel
2. Legenda
3. Cerita raktyat
4. Tambo
5. Cerita pelipur lara
-
5
komponen prosa baru :
1. Roman
2. Riwayat
3. Antologi
4. Resensi
5. Kritik
4.3 NILAI – NILAI DALAM PROSA FIKSI
-
Prosa Fiksi adalah kisahan atau cerita
yang diemban oleh pelaku-pelaku tertentu dengan pemeranan, latar serta tahapan
dan rangkaian cerita tertentu yang bertolak dari hasil imajinasi pengarangnya
sehingga menjalin suatu cerita.
-
Nilai
– nilai yang ada dalam prosa fiksi :
·
Prosa fiksi memberikan kesenangan.
·
Prosa fiksi memberikan informasi
·
Prosa fiksi memberikan warisan cultural
·
Prosa memberikan keseimbangan wawasan
-
2 karya sastra :
-
Karya
sastra yang menyuarakan aspirasi zamannya mengajak pembaca untuk mengikuti apa
yang dikehendaki zamannya.
-
Karya
sastra yang menyuarakan gejolak zamannya, tidak mengajak pembaca melakukan
sesuatu tetapi untuk merenung.
-
Contoh
prosa :
Pogi yang
Malang
Pogi adalah pemuda yang malas. Kerjanya hanya makan, tidur, dan
bermain-main. Ayah dan ibunya tidak melarang sebab mereka adalah keluarga kaya.
Apa saja kemauan Pogi selalu dituruti.
Suatu pagi, Pogi pergi bermain ke hutan. Di tengah perjalanan ia bertemu
dengan seorang pengembara yang membawa lima karung yang berat.
”Hai, pemuda ! Maukah kau menolongku membawa karung ini ke kota ?
”tanya pengembara itu.
Pogi pura-pura tidak mendengar. Ia tetap berjalan perlahan sambil mengamati
tumbuhan.
”Nak, aku akan memberimu salah satu dari kantong ini. Silahkan pilih!”
Pogi masih pura-pura tidak mendengar. Huh! Tadi minta tolong sekarang malah
mau memberi karung. Paling-paling isinya Cuma sampah, bati Pogi.
” Anak muda, karungku yang bertali merah ini berisi ramuan obat segala
penyakit, sedangkan yang bertali biru berisi bibit padi segala musim. Atau kamu
mau karung dengan tali berwarna putih? Ini berisi kain sutera pilihan, yang
bertali hijau berisi aneka macam penyedap masakan, dan yang berwarna kuning
berisi emas permata. Nah, pilihlah salah satu!”
”Ah, baiklah.”kata Pogi semangat. ”Aku pilihyang berwarna kuning aja.”
”Apakah kamu yakin karung ini membawa keberuntungn bagimu?”
”Sangat yakin. Sudahlah, cepat berikan. Aku tidak sabar membawanya pulang
.”omel Pogi .
Pengembara itu menyerahkan karung yng bertali kuning. Pogi langsung membawa
karung itu pergi tanpa berterima kasih. Setelah agak jauh, dibukanya karung
itu. Ah, betapa gembiranyaPogi saat melihat banyak emas di dalamnya. Pogi lalu
melanjutkan perjalanan pulang.
Tiba-tiba...
”Pokoknya kalau bertemu orang kaya, kita rampok saja.” kata salah satu
orang.
Pogi yang mendengar suara itu, cepat-cepat bersembunyi. Setelah kedua orang
itu berlalu, Pogi segera keluar dari persembunyiannya. Ia meneruskan dengan
tergesa-gesa dan takut. Sampailah Pogi di tepi sungai. Di tempat penyeberangan
itu tampak sepi. Hanya ada tiga penarik perahu.
”Sepi sekali hari ini.”ujar yang bertubuh paling kecil.
”Benar tidak seperti bisanya.” jawab yang berambut keriting.
”Bagaimana kalau kita rampok saja orang yang menyeberang dengan perahu kita
ini ?” tanya yang bertubuh kekar.
Ketiga penarik perahu tertawa terbahak-bahak. Mendengar hal itu Pogi
semakin ketakutan. Diambilnya jalan pintas. Pogi berenang menuju ke seberang
sungai. Sesampainya di tengah sungai, seekor buaya menuju ke arahnya.
Tanpa ragu-ragu, Pogi memukul moncong buaya itu dengan karung yang
dipanggulnya. Buaya itu malah membuka moncongnya. Pogi tak banyak berpikir.
Dilemparnya karung berisi emas itu ke arah buaya. Lemparan tepat sekali. Buaya
itu kesulitan mengunyah karung. Pogi merasa musuhnya lengah. Ia berenang ke
tepian secepatnya.
Sejak kejadian itu, Pogi menjadi sadar., ternyata emas tidak mendatangkan
keberuntungan baginya. Justru mendatangkan bahaya. Sejak itu Pogi menjadi rajin
dan bijaksana. Sumber : Aku Cinta Bahasa
Indonesia kelas IV , Tiga
Serangkai
4.4 ILMU
BUDAYA DASAR YANG DUHUBUNGKAN DENGAN PUISI
-
Puisi
adalah seni tertulis di mana bahasa
digunakan untuk kualitas estetiknya untuk tambahan, atau selain arti
semantiknya.
-
Kreativitas
penyair dalam membangun puisinya:
-
Figura bahasa (figurative language) seperti gaya personifikasi, metafora,
perbandingan, alegori, dsb sehinggga puisi menjadi segar, hidup menarik dan
memberi kejelasan gambaran angan.
-
2.
Kata-kata yang ambiquitas yaitu
kata-kata yang bermakna ganda, banyak tafsir.
-
3.
Kata-kata yang berjiwa yaitu
kata-kata yang sudah diberi suasana tertentu, berisi perasaan dan pengalaman
jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau.
-
4.
Kata-kata yang konotatif yaitu
kata-kata yang sudah diberi tambahan nilai-nilai rasa dan asosiasi-asosiasi
tertentu.
-
5. Pengulangan, yang berfungsi untuk
mengintensifkan hal-hal yang dilukiskan sehingga lebih menggugah hati.
-
Alasan-alasan
yang mendasari penyajian puisi dalam IBD :
1. Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia.
2. Puisi dan keinsyafan / kesadaran individual.
3. Puisi san keinsyafan sosial.
-
Contoh
puisi :
Arti Hidup
Hidup adalah perjuangan
Berani menghadapi tantangan
Hadup adalah perjuangan
Bertahan dikala datang cobaan
Hidup adalah perjuangan
Maka berjuanglahh untuk hidup
Hidup adalah perjuangan
Berani menghadapi tantangan
Hadup adalah perjuangan
Bertahan dikala datang cobaan
Hidup adalah perjuangan
Maka berjuanglahh untuk hidup
No comments:
Post a Comment