Sunday, May 3, 2015

VIEW DAN INTERAKSI PADA ISTANA MALAYSIA, MUSEUM HANOI DAN GARDEN BY THE BAY

1. ISTANA MALAYSIA
View perspektif mata burung yang diambil dari belakang bangunan





Panorama tampak depan gerbang istana malaysia

Tampak depan istana malaysia
Interksi yang terjadi di depan gerbang istana malaysia

Interaksi gedung sekitar istana malaysia































2. MUSEUM HANOI

Tampak depan museum hanoi

Interaksi sekitar museum hanoi


Interaksi manusia yang terjadi pada plaza museum hanoi

Interaksi manusia yang terjadi pada plaza museum hanoi


















































3. GARDEN BY THE BAY


View landscape garden by the bay

View di dalam the cloud  forest

Perspektif mata burung garden by the bay
Interaksi pengunjung pada malam hari
View malam garden by the bay
Interaksi antara perkotaan dengan daerah hijau pada
garden by the bay






Perspektif mata burung keseluruhan taman garden by the bay

Layout int4eraksi di dalam garden bay the bay
Interaksi manusia pada jembatan di dalam cloud forest

Pengunjung yang memanfaatkan taman
 dengan bersantai dan foto-foto










Sunday, March 29, 2015

GARDENS BY THE BAY - SINGAPORE



Kesadaran bahwa negaranya hanya memiliki lahan sempit, sementara Singapura ingin memberikan segalanya bagi warganya dan bagi wisatawan, maka inovasi yang luar biasa dilakukan Singapura.
Dengan luas yang mencapai 101 hektar, Garden by the Bay memberikan suasana yang berbeda akan sebuah taman. Taman yang dibuat di atas tanah reklamasi ini terbagi menjadi tiga bagian, yakni Bay South, Bay East, dan Bay Central. Saat ini bagian yang baru dibuka adalah Bay South.
Bay South merupakan taman yang paling luas dibanding dua taman yang lain. Luasnya mencapai 54 hektar dan terdiri dari dua dome (rumah kaca) besar dan taman terbuka hijau yang di dalamnya terdapat 18 Supertree (pohon raksasa). Kedua dome itu berisi ribuan tanaman yang berasal dari daerah tinggi. Suhu di dome itu sangat diatur kelembabannya. Bahkan, di dome Cloud Forest pengunjung langsung diterpa udara sejuk berkabut seperti hawa pegunungan pada pagi hari.
Sebuah air terjun buatan yang mengalir dari ketinggian 35 meter akan menyita perhatian pengunjung. Selain itu, pengunjung akan terpana melihat koleksi tanaman yang terancam punah seperti nepenthes (tanaman pemakan serangga, kantong semar) dan anggrek hutan. Tanaman-tanaman ini terancam punah karena perubahan iklim dan ulah manusia.
Di rumah kaca ini semua tanaman ini terlihat sangat subur dan sehat. Menurut Goh Kim Chai, Manager Corporate Communications Urban Redevelopment Authority, pembangunan Garden by the Bay ini memakan waktu delapan tahun, dan membuat tanaman ini menjadi sehat membutuhkan waktu yang cukup lama.

Uniknya, pengunjung bisa naik hingga ke puncak air terjun dengan menggunakan lift. Lalu berjalan turun melalui koridor besi yang dibuat mengelilingi air terjun. Koridor besi ini mengingatkan TV Tower di Kota Shanghai, di mana pengunjung bisa berjalan sambil melihat apa yang terjadi di bawah. Dengan demikian, pengunjung merasa seolah-olah sedang berjalan di udara.

Architects: Grant Associates
Location: Singapore
Project Year: 2012
Photographs: Courtesy of Grant Associates
http://www.archdaily.com/254471/gardens-by-the-bay-grant-associates/

HANOI MUSEUM - VIETNAM

Hanoi Museum tertanam di sebuah taman dengan fitur air yang cukup , di mana pengunjung sudah menemukan pameran dari sejarah Hanoi dan direkonstruksi desa tradisional Vietnam memasuki lanskap museum. Dalam bangunan persegi, atrium melingkar sentral menghubungkan tingkat masuk dengan tiga tingkat pameran . Ini diatur sebagai teras memproyeksikan lebih ke arah luar di setiap lantai yang lebih tinggi, membentuk piramida terbalik. Bagi pengunjung , efeknya adalah bahwa, melihat keluar, mereka tampaknya akan mengambang di atas lanskap . Pengunjung ke museum mencapai tingkat atas melalui jalan spiral . Sebagai fitur yang dominan , jalan menawarkan perspektif ke daerah pintu masuk aula dan pameran . Sedangkan yang pertama untuk lantai ketiga digunakan semata-mata untuk tujuan pameran , lantai empat juga mengandung ruang konferensi , ruang penelitian , kantor dan perpustakaan . Ruang udara di sana juga mengakomodasi pameran sangat besar . Seperti di ruang tengah lingkaran , ini berarti mereka dapat diberikan pengaturan , berkat pencahayaan tidak langsung dari lampu atap diatur seperti layar kincir angin.




Architects: gmp Architekten
Location: Ph
m Hùng street, Cu giy District, Hà Ni City, Vietnam
Design Team: Meinhard von Gerkan, Nikolaus Goetze, Klaus Lenz 
Project Year: 2010
Project Area: 30,000 sqm
Photographs: Marcus Bredt

SUMBER : http://www.archdaily.com/251694/hanoi-museum-gmp-architekten/

KOMPLEK ISTANA NEGARA, KUALA LUMPUR - MALAYSIA

Bangunan ini pada asalnya sebuah rumah agam yang telah dibina pada tahun 1928 dengan harga RM150,000 dan dahulunya adalah rumah kediaman seorang jutawan dari China, iaitu Encik Chan Wing. Pada zaman pemerintahan Jepun dari tahun 1942-1945, bangunan ini telah digunakan sebagai Mes Pegawai Tentera Jepun. Selepas Jepun menyerah kalah, bangunan ini telah dibeli oleh Kerajaan Negeri Selangor dan selepas diubahsuai ia dijadikan sebagai Istana Duli Yang Maha Mulia Sultan Sir Hishamuddin Alam Shah, Sultan Selangor sehingga tahun 1957.

Bangunan yang indah itu kemudiannya dibeli oleh kerajaan persekutuan dengan harga RM1.4 juta pada 1957 dan diubahsuai dengan harga RM328,000 untuk menjadikannya sebagai istana yang sesuai untuk kediaman Raja bagi sebuah negara merdeka yang baru.
Yang di-Pertuan Agong yang pertama, Tuanku Abdul Rahman Tuanku Muhammad merupakan ketua negara Malaysia yang pertama mendiami Istana Negara iaitu bangunan putih yang mempunyai dua kubah emas beberapa minggu sebelum kemerdekaan diisytiharkan.
Istana tersebut kemudiannya direka semula oleh arkitek Jabatan Kerja Raya, E.K. Dinsdale sementara pengubahsuaian dilakukan oleh kontraktor tempatan yang mengambil masa empat bulan dan tidak mempengaruhi struktur utama bangunan. Pengubahsuaian dilakukan dengan menambah bilangan bilik daripada 13 buah kepada 20 buah, dengan dapur bagi 100 orang, balai mengadap, 4 bilik tetamu, 2 balai kemasukan dan 1 dewan santapan.
Istana ini digunakan secara rasmi sehingga 15 November 2011 apabila seisi istana berpindah ke Kompleks Istana Negara Jalan Duta.


Singgahsana baru telah dibina di bawah pengelolaan arkitek Jabatan Kerja Raya Kapten David Wee yang berasaskan alat kebesaran diraja. Ia digunakan pertama kalinya ketika pertabalan Sultan Pahang Sultan Haji Ahmad Shah Sultan Abu Bakarsebagai Yang di-Pertuan Agong ke-7 pada tahun 1980. Selain istiadat pertabalan, Balairong Seri juga digunakan bagi santapan rasmi, istiadat keputeraan, istiadat pengurniaan bintang-bintang kebesaran dan keagamaan.


Istana Negara bercirikan binaan Islam dan tradisional Melayu pada bangunan istana yang terletak di kawasan seluas 241.3 ekar (97.65 hektar). Beroperasi sepenuhnya pada tempoh pemerintahan Seri Paduka Baginda Yang di-Pertuan Agong Xlll, Tuanku Mizan Zainal Abidin Sultan Mahmud pada 11 November 1011. Istiadat menaikkan Bendera Seri Paduka Baginda Yang di-Pertuan Agong diadakan pada 15 November 2011 sebagai simbolik Istana Negara, Jalan duta secara rasminya menjadi Istana Negara di Malaysia. Keunikannya terletak pada bilangan kubah iaitu sebanyak 22 buah. Dua kubah besar mempunyai reka bentuk seolah sirih bertindih. Pada waktu malam, cahaya daripada lampu hiasan yang menerangi kubah akan memberi kesan ilusi. Cahaya boleh bertukar warna mengikut acara rasmi yang diadakan, selain mampu dilihat secara jelas daripada luar kawasan Istana Negara.
Di lobi utama, terdapat chandelier terbesar buatan tempatan yang dihasilkan di Kuala Selangor. Di sekeliling kubah, terdapat lapan lukisan besar memaparkan sejarah negara sejak zaman Kesultanan Melaka hingga kini. Setiap bilik dan dewan dibina khusus untuk fungsi tertentu sahaja. Singahsana tempat bersemayam Seri Paduka Baginda di Balairong Seri Istana Negara mempunyai ukiran tradisional Melayu serta tulisan khat 99 nama Allah dan ayat suci al-Quran dihasilkan oleh beberapa pengukir terkenal dari Terengganu dan Kelantan. Pintu gerbang masuk utama yang menggunakan jalan masuk bertingkat dari Jalan Duta adalah bagi Yang di-Pertuan Agong. Laluan kedua terletak di Jalan Cangkat Semantan adalah pintu masuk bagi kegunaan tetamu diraja serta tetamu jemputan bagi menghadiri sesuatu majlis di Istana Negara. Laluan ketiga terletak di Jalan Sri Hartamas, Mont Kiara adalah pintu masuk bagi kegunaan rakyat yang ingin berurusan.


http://alifamirulazmi.blogspot.com/2012/03/istana-baru-malaysia.html